Berat Siksa Orang Yang Menganjurkan Kebaikan Atau Mencegah Dari Yang Mungkar Tapi Perkataannya Menyalahi Perbuatannya


Oleh : Eko Mustakim

STORYPOS – Bertutur kata merupakan langkah awal berinteraksi dengan seseorang. Dalam Islam, bertutur kata ada adab-adabnya. Di antaranya; berkata baik atau diam, tidak berdusta untuk membuat orang tertawa, dll. (Baca Adab Berbicara).

Dengan bertutur kata seseorang dapat melakukan amal ma’ruf nahi mungkar. Tapi, bagaimana bila tutur kata yang dilontarkan bersebrangan dengan apa yang dikatakan? Contoh; salah seorang teman dekat fulan berpacaran dengan fulanah, lalu si fulan menerangkan kepada temannya bahwa Islam melarang pacaran dan menyuruhnya untuk meninggalkannya. Tapi di belakang temannya si fulan malah berpacaran. Bagaimana Islam memandang perbuatan seperti ini? ...

Dalam Al-Qur’an diterangkan; “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 2-3)

Mengenai ayat ini Ibnu Katsir berkata; “Ini merupakan pengingkaran Allah terhadap orang yang menetapkan suatu janji atau mengatakan suatu ucapan tetapi ia tidak memenuhinya. Oleh karena itu, ayat ini dijadikan sebagai landasan bagi ulama salaf yang berpendapat mengharuskan pemenuhan janji secara mutlak, baik janji tersebut adalah sesuatu yang harus dilaksanakan ataupun tidak.”

Oleh karena itu, bila seseorang tidak memenuhi perkataannya maka ia akan termasuk dalam sabda Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam; “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; jika berjanji ia mengingkari, jika berbicara ia berdusta dan jika dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di hadits lain Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan kepada kita bahwa sangat berat siksa orang yang menganjurkan kebaikan atau mencegah dari yang mungkar tapi perkataannya menyalahi perbuatannya.

“Akan didatangkan nanti pada hari kiamat seorang laki-laki ia dilemparkan ke dalam neraka maka keluarlah usus-usus perutnya, lalu berputar-putar di dalamnya bagaikan humar yang berputar-putar di sekitar penggilingan. Maka berkerumunan ahli neraka kepadanya, mereka berkata; “Hai fulan mengapakah kamu? Bukankah kamu dahulu menganjurkan kebaikan dan melarang dari yang mungkar?” Maka dia menjawab; “Benar saya dulu memerintahkan yang baik tetapi tidak mengamalkannya dan sya melarang dari yang mungkar tetapi aku melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah di antara konsekuensi dari tutur kata dan bila bertutur kata jelek atau dusta maka bersegeralah bertaubat kepada Allah.

Ambillah pelajaran hai orang yang memiliki pandangan. Allahu A’lam.